Social Penetration Theory ( Irwin Altman & Dalmas Taylor )

INTERPERSONAL COMMUNICATION: RELATIONSHIP DEVELOPMENT

I. Pendahuluan.

Dikembangkan oleh psikolog sosial Irwin Altman dan Dalmas Taylor, teori penetrasi sosial menjelaskan bagaimana kedekatan relasional berkembang. Kedekatan berkembang hanya jika individu melanjutkan secara bertahap dan teratur dari tingkat pertukaran yang dangkal ke tingkat yang intim sebagai fungsi dari hasil yang segera dan yang dapat diperkirakan.

II. Struktur kepribadian: bawang berlapis-lapis.

A. Lapisan terluar adalah diri publik.

B. Inti batin adalah wilayah pribadi seseorang.

III. Kedekatan melalui keterbukaan diri.

Jalan utama menuju penetrasi sosial yang mendalam adalah melalui keterbukaan diri secara verbal. Dalam model irisan bawang (onion-wedge), kedalaman penetrasi menunjukkan tingkat keterbukaan pribadi. (analogi : Lapisan bawang lebih keras dan terbungkus lebih rapat di dekat bagian tengahnya.)

IV. Kedalaman dan luasnya keterbukaan diri.

Hal hal yang sifatnya periferal dipertukarkan lebih sering dan lebih cepat daripada informasi pribadi. Pengungkapan diri bersifat timbal balik, terutama pada tahap awal perkembangan hubungan. Penetrasinya cepat pada awalnya tetapi melambat dengan cepat ketika lapisan dalam yang terbungkus rapat tercapai.

1. Norma masyarakat mencegah terlalu banyak keterbukaan diri dini.

2. Kebanyakan hubungan terhenti sebelum pertukaran intim yang stabil terjalin.

3. Pertukaran intim yang tulus jarang terjadi, namun jika hal ini tercapai, hubungan menjadi bermakna dan bertahan lama.

4. Berbagi narasi pribadi, yang cenderung berisi cerita yang terstruktur dengan cermat, emosi yang lebih dalam, dan lebih detail dibandingkan informasi lain yang dibagikan, adalah jalan cepat menuju ikatan yang lebih kuat.

Depenetrasi adalah proses penarikan lapisan demi lapisan secara bertahap. Untuk keintiman sejati, kedalaman dan luasnya penetrasi sama pentingnya.

V. Mengatur kedekatan berdasarkan imbalan dan biaya.

Teori penetrasi sosial banyak mengacu pada Teori Pertukaran Sosial John Thibaut dan Harold Kelley. Jika manfaat bersama lebih besar dibandingkan kerugian akibat kerentanan yang lebih besar, maka proses penetrasi sosial akan berlanjut. Tiga konsep penting adalah: hasil relasional; kepuasan relasional; dan stabilitas relasional.

VI. Hasil relasional: Imbalan dikurangi biaya.

A. Thibaut dan Kelley menyarankan agar orang mencoba memprediksi hasil suatu interaksi sebelum interaksi itu terjadi.

1. Pendekatan ekonomi untuk menentukan perilaku berasal dari prinsip utilitas John Stuart Mill.

2. Prinsip minimax perilaku manusia menyatakan bahwa manusia berupaya memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya.

3. Semakin tinggi kita mengindeks suatu hasil relasional, semakin menarik perilaku yang mungkin mewujudkannya.

B. Teori pertukaran sosial berasumsi bahwa masyarakat dapat secara akurat mengukur manfaat dari tindakan mereka dan membuat pilihan yang masuk akal berdasarkan prediksi mereka.

C. Seiring berkembangnya hubungan, sifat interaksi yang menurut teman bermanfaat pun ikut berkembang.

VII. Tingkat perbandingan (Comparison Level / CL): Mengukur kepuasan relasional.

CL seseorang adalah ambang batas di mana suatu hasil tampak menarik. Sejarah relasional kita membentuk CL kita untuk persahabatan, romansa, atau ikatan keluarga. Urutan dan tren memainkan peran besar dalam mengevaluasi suatu hubungan.

VIII. Tingkat perbandingan alternatif (CLalt): Mengukur stabilitas relasional.

CLalt adalah hasil relasional terbaik yang tersedia saat ini di luar hubungan. Meskipun CL seseorang relatif stabil dari waktu ke waktu, CLalt membandingkan opsi pada saat ini. Ketika hasil saat ini turun di bawah CAlt yang ditetapkan, ketidakstabilan relasional meningkat. Teori pertukaran sosial memiliki orientasi ekonomi.

CLalt menjelaskan mengapa orang terkadang tetap berada dalam hubungan yang tidak memuaskan.

1. Beberapa perempuan mengalami pelecehan karena Hasil > CAlt.

2. Mereka akan keluar hanya jika CAlt > Hasil.

Nilai relatif dari Hasil, CL, dan CAlt membantu menentukan kesediaan seseorang untuk mengungkapkan.

Pengungkapan yang optimal akan terjadi bila kedua belah pihak yakin bahwa Hasil > CAlt > CL.

Suatu hubungan bisa lebih dari sekedar memuaskan jika stabil, namun pilihan lain yang memuaskan juga tersedia (jika hubungan ini berubah menjadi buruk).

IX. Refleksi etis: egoisme etis Epicurus.

Dalam psikologis “Egoisme”  mencerminkan keyakinan banyak ilmuwan sosial bahwa kita semua dimotivasi oleh kepentingan pribadi. Egoisme etis menyatakan bahwa kita harus bertindak egois. Epicurus menekankan kesenangan pasif dari persahabatan, pencernaan yang baik, dan yang terpenting, tidak adanya rasa sakit. Filsuf lain (Thomas Hobbes, Adam Smith, Friedrich Nietzsche, Ayn Rand) menggemakan seruan Epicurean untuk mementingkan diri sendiri.

X. Dialektika dan lingkungan.

Altman awalnya berpendapat bahwa keterbukaan adalah kualitas utama perubahan hubungan. Keinginan akan privasi mungkin menghalangi pencarian keintiman yang searah. Model dialektis mengemukakan bahwa hubungan sosial manusia dicirikan oleh keterbukaan atau kontak dan ketertutupan atau keterpisahan antar partisipan. Altman juga mengidentifikasi lingkungan sebagai isyarat heuristik yang mungkin memandu keputusan kita untuk melakukan pengungkapan. Pengungkapan diri seseorang dapat mencakup ruang kognitif kita (pikiran kita) dan ruang atau wilayah fisik kita. Teori Manajemen Privasi Komunikasi Sandra Petronio (bab 12) memetakan cara rumit orang mengelola batasan seputar informasi pribadi mereka.

XI. Kritik: Menarik diri dari penetrasi sosial.

Petronio berpendapat bahwa menyamakan keterbukaan diri dengan kedekatan relasional adalah hal yang sederhana. Dia juga menantang pandangan para ahli teori mengenai batasan pengungkapan sebagai hal yang tetap dan semakin tidak dapat ditembus. Natalie Pennington berpendapat bahwa sebagian besar “apa yang ditemukan dikonsumsi secara pasif dan jarang didiskusikan” ketika mempelajari orang lain melalui media sosial. Teori ini mungkin perlu diperbarui untuk memperhitungkan teknologi komunikasi yang lebih baru. Dapatkah perpaduan kompleks antara keuntungan dan kerugian direduksi menjadi satu indeks? Apakah orang-orang selalu egois sehingga mereka selalu memilih untuk bertindak demi kepentingan terbaik mereka sendiri? Paul Wright percaya bahwa persahabatan sering kali mencapai titik kedekatan sehingga perhatian yang egois tidak lagi penting. Namun demikian, teori tersebut telah teruji oleh waktu dengan hipotesis yang dapat diuji dan penelitian kuantitatif.

Review dari Griffin, EM. 2019. A First Look  at  Communication Theory.    10th    ed.    New York: McGraw Hill chapter 8 :  Social Penetration Theory

~ oleh Tri Nugroho Adi pada 16 April 2024.

Tinggalkan komentar